A.
Sejarah
Rendang
Hampir semua orang yang tinggal di Indonesia
mengetahui apa itu rendang, mengingat banyaknya jumlah warung makanan Padang
yang tersebar di seluruh Nusantara. Tapi apakah ada di antara kita yang tahu
tentang sejarah masakan rendang khas Padang ini ? Rendang merupakan sebuah
makanan tradisional dari daerah Sumatera Barat, tepatnya Minangkabau, yang
terbuat dari daging sapi diselimuti dengan racikan bumbu yang pedas.
Rendang merupakan masakan yang kaya rempah dengan
daging sebagai bahan dasarnya. Rendang juga menggunakan karambia (santan
kelapa) dan campuran bumbu khas yang dihaluskan seperti cabai, lengkuas, jahe,
kunyit, bawang, dan bumbu-bumbu lainnya. Keunikan rendang adalah bumbu alami
yang digunakan memiliki sifat antiseptik, sehingga bisa berguna sebagai
pengawet alami. Bumbu lain juga diketahui punya aktivitas antimikroba yang
kuat, dan tidak heran jika rendang bisa bertahan berbulan-bulan. Untuk
pemasakan rendang hingga kuah benar-benar kering, prosesnya akan menghabiskan
waktu sekitar delapan jam.
Penelusuran tentang sejarah rendang akan membawa kita
ke salah satu daerah di Sumatera bagian barat, yaitu Minangkabau. Bagi
masyarakat Minang, rendang sudah menjadi salah satu bagian dari kehidupan
kuliner mereka sejak jaman nenek moyang mereka. Untuk sejarah kapan pertama
kali rendang diciptakan sendiri, sayangnya tidak banyak bukti tertulis yang
dapat ditemukan. Salah satu dugaan yang muncul di kalangan para peneliti adalah
bahwa panganan ini telah muncul sejak orang Minang mengadakan acara adat mereka
untuk pertama kalinya. Awal mula sejarah masakan rendang khas Padang ini
terdengar dimana-mana mungkin terjadi karena seni memasak ini terus berkembang
dari Riau, Mandailing, Jambi, bahkan hingga ke Negeri Sembilan yang merupakan
negara bagian federasi Malaysia karena perantau Minang yang tinggal di sana.
Catatan tentang rendang sebagai makanan tradisional
dari daerah Minangkabau ditemukan pada awal abad ke-19, namun Gusti Anan,
seorang sejarawan dari Universitas Andalas di Padang memiliki dugaan bahwa
rendang sudah mulai muncul sejak abad ke-16. Hal ini ia simpulkan dari catatan
literatur abad ke-19 dimana tertulis bahwa masyarakat Minang darat sering
bepergian menuju Selat Malaka hingga Singapura. Perjalanan tersebut mereka
lalui dengan jalur air dan bisa memakan waktu kurang lebih sekitar satu bulan.
engingat tidak adanya perkampungan di sepanjang perjalanan itu, para perantau
ini pasti sudah menyiapkan bekal makanan yang akan tahan hingga waktu yang
lama, dan makanan itu adalah rendang. Gusti juga menduga bahwa pembukaan
kampung baru di pantai timur Sumatera hingga Singapura, Malaka, dan Malaysia
oleh masyarakat Minang pada abad ke-16 juga sudah mengikutsertakan rendang
sebagai makanan merekakarena perjalanan tersebut butuh waktu berbulan-bulan.
Selain dari catatan sejarah, sejarah masakan rendang
khas Padang juga dapat ditemukan dalam catatan harian Kolonel Stuers yang pada
tahun 1827 menulis tentang kuliner dan sastra. Di dalam catatan tersebut sering
kali muncul secara implisit deskripsi kuliner yang diduga mengarah pada rendang
dan tertulis istilah makanan yang dihitamkan dan dihanguskan. Hal ini, menurut
Gusti, adalah salah satu metode pengawetan yang biasa dilakukan oleh masyarakat
minang. Rendang sendiri berasal dari kata “merandang,” yaitu untuk memasak santan hingga kering secara
perlahan hal ini cocok dengan rendang yang memang butuh waktu lama untuk
dimasak hingga kuahnya kering.
Sejarah rendang juga tidak lepas dengan kedatangan
orang-orang dari Arab dan India di kawasan pantai barat Sumatera. Dipercaya
bahwa pada abad ke-14, sudah banyak orang-orang India yang tinggal di daerah
Minang, dan bumbu serta rempah-rempah sudah diperkenalkan oleh orang-orang
tersebut. Ada juga dugaan yang mengatakan bahwa masakan kari yang sudah menjadi
makanan khas India dan diperkenalkan pada abad ke-15 di daerah Minang merupakan
dasar dari rendang itu sendiri. Hal ini sangat mungkin mengingat adanya kontrak
perdagangan dengan India pada masa itu. Ahli waris tahta kerajaan Paguruyung
juga membuka adanya kemungkinan bahwa rendang merupakan kari yang diproses
lebih lanjut. Yang membuatnya berbeda adalah rendang memiliki sifat yang lebih
kering, sehingga bisa jauh lebih awet jika dibandingkan dengan kari.
Masakan rendang khas Padang tetap tidak mati hingga sekarang,
bahkan menjadi semakin terkenal dengan menjamurnya warung makan Padang di
setiap sudut kota di Nusantara. Meski dikenal dengan bentuknya yang terbuat
dari daging, ternyata banyak juga variasi rendang lainnya seperti rendang ayam,
bebek, hati, telur, paru, dan ikan tongkol. Selain itu ada juga rendang suir
yang berasal dari Payakumbuh. Yang membedakan rendang suir dengan rendang biasa
adalah daging ayam atau sapi yang digunakan, serat dagingnya akan disuir
kecil-kecil.
B. Makna Budaya Rendang
Rendang memiliki posisi terhormat dalam budaya
masyarakat Minangkabau. Rendang memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat
Minang Sumatera Barat, yaitu musyawarah dan mufakat, yang berangkat dari empat
bahan pokok yang melambangkan keutuhan masyarakat Minang, yaitu:
- Dagiang (daging sapi), merupakan lambang dari "Niniak Mamak" (para pemimpin Suku adat)
- Karambia (kelapa), merupakan lambang "Cadiak Pandai" ( kaum Intelektual )
- Lado (cabai), merupakan lambang "Alim Ulama" yang pedas, tegas untuk mengajarkan syariat agama
- Pemasak (bumbu), merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minangkabau.
Dalam tradisi Minangkabau, rendang adalah hidangan
yang wajib disajikan dalam setiap perhelatan istimewa, seperti berbagai upacara
adat Minangkabau, kenduri, atau menyambut tamu kehormatan.
Dalam tradisi Melayu, baik di Riau, Jambi, Medan atau
Semenanjung Malaya, rendang adalah hidangan istimewa yang dihidangkan dalam
kenduri khitanan, ulang tahun, pernikahan, barzanji, atau perhelatan keagamaan,
seperti Idul Fitri dan Idul Qurban.
C. Resep dan Cara Membuat Rendang
Minang
1) Resep
Waktu Memasak
- Persiapan: 40 menit
- Memasak: 180 menit
- Total: 240 menit
Bahan Utama Untuk Membuat Rendang Minang Asli:
- 1.5 kg daging
- 2 liter santan dari 2 butir kelapa
- Bumbu dan Rempah Untuk Membuat Rendang Minang Asli:
- 2 batang daun serai, memarkan
- 4 lembar daun jeruk purut
- 2 cm asam kandis/gelugur
- 2 lembar daun kunyit, simpulkan
Bumbu
Rendang Minang Asli yang Dihaluskan:
- 5 butir kemiri
- 6 siung bawang putih
- 100 g cabe merah besar
- 12 butir bawang merah
- 100 g cabe merah keriting
- 2 cm jahe, bakar
- 2 cm lengkuas
- 3 cm kunyit, bakar
- 1/2 sdm ketumbar
- 2 sdt garam
- 1/2 sdt pala
- 1 sdt jintan, sangrai
- Penyedap rasa secukupnya
2) Langkah-langkah memasak rendang :
Cara Mengolah Daging Rendang Minang Asli:
Cara Mengolah Daging Rendang Minang Asli:
- Cara yang pertama yang bisa anda lakukan pada resep kali ini adalah dengan terlebih dahulu mengolah daging yang sudah disiapkan sebelum dimasak atau diberikan bumbu. Potong-potong daging dengan bentuk dadu dan seukuran yang diinginkan, hanya saja jangan memotong daging terlalu kecil agar ketika dimasak daging tidak menjadi hancur.
- Setelah daging dipotong-potong semuanya. Sekarang silahkan cuci bersih daging dengan menggunakan air hingga kotoran yang ada pada daging bisa dibersihkan secara keseluruhan.
- Setelah dicuci bersih, tempatkan dalam wadah dan buang air cuciannya hingga daging kering. Sisihkan sementara.
Cara Memasak Daging Rendang Minang Asli:
- Langkah pertama untuk memasak atau membumbui daging rendang adalah dengan Menuangkan santan dalam wajan berukuran besar, masukkan pula serai, asam, irisan bawang merah dan daun kunyit. Aduk-aduk hingga santan mendidih dan pastikan jika santan yang anda masak tidak menjadi pecah, untuk itu pastikan jika anda terus mengaduk-aduk santan hingga mendidih merata.
- Setelah santan mendidih, masukkan bumbu yang telah dihaluskan kedalamnya dan sesekali aduk-aduk selama kurang lebih 20 menit.
- Jika anda melihat santan tampak berminyak atau mengeluarkan minyak. Maka silahkan masukkan potongan daging yang telah dibersihkan dan masak dengan menggunakan api sedang hingga santan mengental dan mengering.
- Masak hingga daging empuk dan matang merata sambil terus diaduk- aduk agar bagian dasar tidak gosong.
Setelah matang merata, daging sudah
empuk dan santan mulai mengering silahkan matikan kompor dan angkat masakan
rendang dari kompor.
D. Rendang Mendunia
2011, menjadi tahun kebanggaan bagi masyarakat
Indonesia. Pasalnya, rendang makanan khas yang lahir dari Minangkabau -
Sumatera Barat, menduduki peringkat pertama dalam ajang 50 hidangan terlezat di
dunia yang digelar oleh CNN Internasional. Mengalahkan 49 hidangan lainnya,
masakan yang kaya akan bumbu dan rempah-rempah tersebut memang sangat layak
untuk menjadi yang terbaik. Karena tak hanya memiliki cita rasa yang khas dan
lezat, rendang juga memiliki komposisi rasa yang lengkap. Perpaduan antara
daging, santan, bumbu, serta rempah-rempah dan cara pengolahan khususnya, mampu
menghasilkan kenikmatan gurih dan pedas yang pas di lidah setiap kalangan.
Selain itu, rendang juga dinobatkan sebagai “The Most
Balanced Food” dalam acara LA Travel & Adventure Show, sebuah pameran
travel terbesar di Amerika yang diselenggarakan tanggal 14 – 15 Januari 2012 di
Los Angles, Amerika Serikat. Memang benar adanya, jika rendang cocok di semua
lidah, baik yang tua maupun muda, baik orang asia maupun eropa. Sensasi
kenikmatan yang ditawarkan saat menyantap rendang, tidak akan pernah ditemukan
di makanan lainnya. Rendang is special.
Si daging yang khas berwarna hitam pekat ini dapat
ditemukan di Rumah Makan Padang di seluruh dunia. Maka tak heran jika rendang
populer di banyak negara, seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, dan
Thailand. Dan bahkan pernah menjadi menu favorit dalam sebuah acara yang diselenggarakan
untuk memperingati 60 tahun persahabatan Indonesia Jerman. Yakni di salah satu
hotel di Jerman dalam rangka Festival Kuliner Indonesia.
Rendang ialah masakan asli Indonesia yang harus
dilestarikan oleh penerus-penerus, rendang ini tidak perlu diragukan lagi dari
segi rasa karena masakan ini sudah tidak asing oleh penikmat makanan indonesia
, dan bahkan makanan ini menjadi bagian makanan terlezat didunia. Walaupun saya
pribadi bukan asli orang minang, saya pribadi sangat menyukai masakan ini.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar