Pengakuan Badan PBB yang mengurusi soal
pendidikan dan kebudayaan (UNESCO) soal batik yang merupakan warisan
budaya Indonesia disambut baik kalangan perajin batik di Solo. Mereka
berharap, dengan pengakuan UNESCO itu, polemik saling mengklaim antara
Indonesia dan Malaysia soal produk batik segera berakhir.
Kendati
demikian, para perajin mengakui untuk menjaga dan membuktikan bahwa
batik memang benar-benar asli budaya Indonesia sangat sulit. ”Yang berat
itu menjaga dan membuktikan, karena kita ketahui teknik membatik sudah
ada sejak ribuan tahun lalu,” kata Ketua Paguyuban Kampoeng Batik
Laweyan Solo, Alpha Febela kepada di Solo, Selasa 8 September 2009.
Dia
menyatakan, teknik membatik yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu,
bukan berasal dari Indonesia. Hanya saja dari beberapa negara,
perkembangan batik yang paling pesat terjadi di Indonesia. ”Ada yang
mengatakan teknik membatik dari Timur Tengah dan Mesopotamia bersamaan
melalui jalur masuknya Islam ke Indonesia. Tapi perkembangan yang besar
memang di sini seperti kekayaan motif-motinya,” papar dia
Pengakuan
UNSECO itu, kata dia, sudah menjadi modal dan motivasi besar bagi para
pengusaha batik untuk percaya diri mengembangkan produk batiknya
terlebih saat ini para pengusaha batik sedang bersemangat untuk go international. “Ke depan harapannya dapat mendongkrak produksi dan penjualan batik,” ucap dia.
Munculnya
klaim batik oleh Malaysia beberapa waktu lalu, menurut Alfa, tidak
mempengaruhi pasar ekspor batik. ”Mungkin hanya dampak psikologis. Bagi
kita klaim itu baru isu, buktinya ketika kita ekspor ke Malaysia juga
tidak terjadi penolakan,” terangnya.
Sementara itu, Sekretaris
Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman Solo, Makmun Puspanegara mengaku
cukup gembira dengan pengakuan dari UNESCO tersebut. Di Solo sendiri
perkembangan industri batik cukup berkembang pesat mulai tahun 2006.
“Sebelum
tahun itu, jumlah perajin di Kampung Kauman Solo hanya sekitar enam
belas perajin batik, tetapi sekarang ini jumlahnya sudah berkembang
menjadi lima puluhan perajin batik,” sebut dia.
Mengenai motif
batik sendiri, ia mengaku, jumlahnya cukup banyak. Bahkan, jumlah itu
sudah ada sejak jaman dulu semasa pemerintahan Kraton Kasunanan
Surakarta. “Paguyuban batik Kauman beberapa waktu lalu juga sempat
membantu mengumpulkan motif batik sebanyak lima ratus jenis. Kemudian,
motif-motif tersebut akan didaftarkan dan selanjutnya dipatenkan,” tegas
Makmun.
Untuk ikut mengembangkan batik sebagai warisan budaya,
dia sangat apresiasif dengan keinginan Presiden SBY yang akan menjadikan
kerajinan membatik sebagai kurikulum mata pelajara di sekolah. Dengan
demikian, diharapkan para murid akan tahu mengenai kerajinan batik yang
sudah menjadi warisan budaya bangsa Indonesia.
Sumber :
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/88684-pengakuan-unesco-bantah-klaim-malaysia
Senin, 25 April 2016
Lagu - Lagu Daerah : Jawa Tengah
Bapak Pucung dudu watu dudu
gunung
Sangkane ing sebrang
'ngon-ingone sang Bupati
Bapak Pucung yen m'laku lembehan
grana
Arti :
Bapak pucung bukan batu bukan
gunung.
Berasal dari tanah seberang.
Peliharaan sang bupati.
Jika berjalan si pucung
melambaikan hidung.
Sekilas cerita :
Bapak pucung merupakan tembang
macapat, namun didaerah Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan lagu ini juga
dijadikan sebagai lagu dolanan anak. Karena sering dinyanyikan oleh para anak-
anak untuk sebuah permainan.
Lirik Cublak Suweng :
Cublak-cublak suweng, suwenge
teng gelenter,
mambu ketundhung gudel, pak empo
lera-lere,
sopo ngguyu ndhelikake, Sir-sir
pong dele kopong,
Sir-sir pong dele kopong, sir-sir
pong dele kopong.
Lagu dolanan anak-anak di Jawa,
karya Sunan Giri (1442M) ini berisi syair ‘sanepo’ (simbol) yg sarat makna,
tentang nilai-nilai keutamaan hidup manusia.
Arti Lagu :
Cublak-cublak suweng,
Cublak Suweng artinya tempat
Suweng. Suweng adalah anting perhiasan wanita Jawa. Cublak-cublak suweng,
artinya ada tempat harta berharga, yaitu Suweng (Suwung, Sepi, Sejati) atau
Harta Sejati.
Suwenge teng gelenter,
Suwenge Teng Gelenter, artinya
suweng berserakan. Harta Sejati itu berupa kebahagiaan sejati sebenarnya sudah
ada berserakan di sekitar manusia.
Mambu ketundhung gudel,
Mambu (baunya) Ketundhung
(dituju) Gudel (anak Kerbau). Maknanya, banyak orang berusaha mencari harta
sejati itu. Bahkan orang-orang bodoh (diibaratkan Gudel) mencari harta itu
dengan penuh nafsu ego, korupsi dan keserakahan, tujuannya untuk menemukan
kebahagiaan sejati.
Pak empo lera-lere,
Pak empo (bapak ompong) Lera-lere
(menengok kanan kiri). Orang- orang bodoh itu mirip orang tua ompong yang
kebingungan. Meskipun hartanya melimpah, ternyata itu harta palsu, bukan Harta
Sejati atau kebahagiaan sejati. Mereka kebingungan karena dikuasai oleh hawa
nafsu keserakahannya sendiri.
Sopo ngguyu ndhelikake,
Sopo ngguyu (siapa tertawa)
Ndhelikake (dia yg menyembunyikan). menggambarkan bahwa barang siapa bijaksana,
dialah yang menemukan Tempat Harta Sejati atau kebahagian sejati. Dia adalah
orang yang tersenyum-sumeleh dalam menjalani setiap keadaan hidup, sekalipun
berada di tengah-tengah kehidupan orang-orang yang serakah.
Sir-sir pong dele kopong,
Sir (hati nurani) pong dele kopong
(kedelai kosong tanpa isi). Artinya di dalam hati nurani yang kosong. Maknanya
bahwa untuk sampai kepada menemu Tempat Harta Sejati ( Cublak Suweng) atau
kebahagiaan sejati, orang harus melepaskan diri dari atribut kemelekatan pada
harta benda duniawi, mengosongkan diri, tersenyum sumeleh,rendah hati, tidak
merendahkan sesama, serta senantiasa memakai rasa dan mengasah tajam Sir-nya
atau hati nuraninya.
Pesan moral lagu dolanan
"Cublak Suweng" adalah:
“Untuk mencari harta kebahagiaan
sejati janganlah manusia menuruti hawa nafsunya sendiri atau serakah, tetapi semuanya kembalilah ke
dalam hati nurani, sehingga harta kebahagiaan itu bisa meluber melimpah menjadi
berkah bagi siapa saja ”.
3. Gambang Suling
Lirik Gambang Suling :
Gambang suling ngumandang swarane
Tulat tulit kepenak unine
U~nine mung nrenyuh ake
Barengan lan kentrung ketipung
suling
Sigrak kendangane
Arti Lagu Gambang Suling :
Gambang suling berkumandang
swaranya
Tulat-tulit enak bunyinya
Bunyinya hanya mengharukan
Bersama kentrung ketipung suling
Mantap bunyi kendangnya
Makna Lagu :
Lagu gambang suling bermakna
sebagai ungkapan kekaguman terhadap instrumen suling yang ditiup dengan merdu,
dan membentuk harmonisasi dengan instrumen lain (kedang dan ketipung).
4. Gundul Pachul
Lirik lagu :
Gundhul gundhul pacul cul
gembèlengan
Nyunggi nyunggi wakul kul
gembèlengan
Wakul ngglimpang segané dadi sak
latar
Wakul ngglimpang segané dadi sak
latar
Arti :
Gundul gundul cangkul, sembrono
Membawa bakul (di atas kepala)
dengan sembrono
Bakul terguling, nasinya tumpah
sehalaman
Bakul terguling, nasinya tumpah
sehalaman
Gundul adalah kepala, dan orang
jawa seringkali menggunakan istilah Ini untuk kepala yang tidak memiliki rambut
alias plontos. Namun kita akan melihat ‘kepala’ itu sendiri yang dianggap
selama ini oleh para kawula sebagai lambang kehormatan dan kemuliaan seseorang
Rambut adalah mahkota lambang
keindahan kepala. Maka gundul artinya kehormatan yang tanpa mahkota.
Sedangkan pacul: adalah cangkul
yaitu alat petani yang terbuat dari lempeng besi segi empat. Pacul adalah
lambang kawula rendah yang kebanyakan adalah petani.
Gundul pacul artinya: bahwa
seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota tetapi dia adalah
pembawa pacul untuk mencangkul, mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya.
Ada juga menurut Orang Jawa yang
memaknai pacul sebagai papat kang ucul (empat yang lepas). Artinya bahwa: kemuliaan
seseorang akan sangat tergantung kepada empat hal, yaitu: bagaimana menggunakan
mata, hidung, telinga dan mulutnya
Mata digunakan untuk melihat
kesulitan rakyat.
Telinga digunakan untuk mendengar
nasehat.
Hidung digunakan untuk mencium
wewangian kebaikan.
Mulut digunakan untuk
berkata-kata yang adil.
Jika empat hal itu lepas, maka
lepaslah kehormatannya. karena itu ‘Gundul-gundul Pacul’ bisa dimaknai dengan
dua hal:
1. Seorang pemimpin harus amanah,
jaangan hanya memikirkan kehormatannya
2. Gambaran seorang pemimpin yang
tidak amanah, yang sudah kehilangan empat indera dan tidak
sanggup lagi untuk menggunakan empat indra tersebut sebaik-baiknya
Adapun Gembelengan artinya: besar
kepala, sombong dan bermain- main dalam menggunakan kehormatannya.
Gundul-gundul pacul cul
gembelengan’ artinya seorang pemimpin yang sejatinya harus menunaikan amanah
rakyat ternyata menjadi sombong, selengekan, clelak-clelek, dan menjadikan
kehormatannya sebagai sebuah permainan.
Sedangkan ‘Nyunggi-nyunggi wakul
kul” artinya seorang pemimpin harus selalu nyunggi wakul (memikul bakul/tempat
nasi, yang berarti mengupayakan kesejahteraan rakyat dan menjunjung amanah
rakyat)
WAKUL NGGLIMPANG (amanah jatuh
tidak dapat dipertahankan) SEGANE DADI SAK LATAR (berantakan sia-sia, tak bisa
bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat)
5. Lir Ilir
Lirik Lir Ilir :
Lir-ilir, lir-ilir…
Tandure wis sumilir…
Tak ijo royo-royo tak senggo
temanten anyar…
Cah angon-cah angon penekno
blimbing kuwi…
Lunyu-lunyu yo penekno kanggo
mbasuh dodotiro…
Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah
ing pinggir…
Dondomono jlumatono kanggo sebo
mengko sore…
Mumpung padhang rembulane,
mumpung jembar kalangane…
Yo surako… surak iyo…
Arti :
Bangunlah, bangunlah
Tanaman sudah bersemi
Demikian menghijau bagaikan
pengantin baru
Anak gembala, anak gembala
panjatlah (pohon) belimbing itu
Biar licin dan susah tetaplah kau
panjat untuk membasuh pakaianmu
Pakaianmu, pakaianmu
terkoyak-koyak di bagian samping
Jahitlah, benahilah untuk
menghadap nanti sore
Mumpung bulan bersinar
terang,mumpung banyak waktu luang
Ayo bersoraklah dengan sorakan
iya
Makna Lagu :
Sebagai umat Islam kita diminta
bangun ( sadar ). Bangun dari keterpurukan, bangun dari sifat malas untuk lebih
mempertebal keimanan yang telah ditanamkan oleh Allah. Dalam diri kita yang
dalam ini dilambangkan dengan tanaman yang mulai bersemi dan demikian
menghijau. Terserah kepada kita, mau tetap tidur dan membiarkan tanaman iman
kita mati atau bangun dan berjuang untuk menumbuhkan tanaman tersebut hingga
besar dan mendapatkan kebahagiaan seperti bahagianya pengantin baru.
Disini disebut anak gembala ( cah
angon ) bukan raja , patih , pak jendral atau pak presiden, atau yang lain. Mengapa dipilih “Cah angon” ?
Cah angon maksudnya adalah seorang yang mampu membawa makmumnya, seorang yang
mampu “ menggembalakan” makmumnya dalam jalan yang benar. Karena oleh Allah,
kita juga telah diberikan sesuatu untuk digembalakan yaitu HATI. Bisakah kita
menggembalakan hati kita dari dorongan hawa nafsu yang demikian kuatnya ?
Si anak gembala diminta memanjat
pohon belimbing ( warna hijaunya melambangkan ciri khas Islam )dan notabene buah belimbing bergerigi lima buah.
Buah belimbing disini menggambarkan lima rukun Islam. Jadi meskipun licin,
meskipun susah kita harus tetap memanjat pohon belimbing tersebut dalam arti
sekuat tenaga kita tetap berusaha menjalankan Rukun Islam apapun halangan dan
resikonya.
Lalu apa gunanya?
Gunanya adalah untuk mencuci
pakaian kita yaitu pakaian taqwa. Pakaian yang dimaksud adalah pakaian taqwa
kita. Sebagai manusia biasa pasti terkoyak dan berlubang di sana sini, untuk
itu kita diminta untuk selalu memperbaiki dan membenahinya agar kelak kita
sudah siap ketika dipanggil menghadap kehadirat Allah SWT.
Sumber :
Minggu, 03 April 2016
Rendang
A.
Sejarah
Rendang
Hampir semua orang yang tinggal di Indonesia
mengetahui apa itu rendang, mengingat banyaknya jumlah warung makanan Padang
yang tersebar di seluruh Nusantara. Tapi apakah ada di antara kita yang tahu
tentang sejarah masakan rendang khas Padang ini ? Rendang merupakan sebuah
makanan tradisional dari daerah Sumatera Barat, tepatnya Minangkabau, yang
terbuat dari daging sapi diselimuti dengan racikan bumbu yang pedas.
Rendang merupakan masakan yang kaya rempah dengan
daging sebagai bahan dasarnya. Rendang juga menggunakan karambia (santan
kelapa) dan campuran bumbu khas yang dihaluskan seperti cabai, lengkuas, jahe,
kunyit, bawang, dan bumbu-bumbu lainnya. Keunikan rendang adalah bumbu alami
yang digunakan memiliki sifat antiseptik, sehingga bisa berguna sebagai
pengawet alami. Bumbu lain juga diketahui punya aktivitas antimikroba yang
kuat, dan tidak heran jika rendang bisa bertahan berbulan-bulan. Untuk
pemasakan rendang hingga kuah benar-benar kering, prosesnya akan menghabiskan
waktu sekitar delapan jam.
Penelusuran tentang sejarah rendang akan membawa kita
ke salah satu daerah di Sumatera bagian barat, yaitu Minangkabau. Bagi
masyarakat Minang, rendang sudah menjadi salah satu bagian dari kehidupan
kuliner mereka sejak jaman nenek moyang mereka. Untuk sejarah kapan pertama
kali rendang diciptakan sendiri, sayangnya tidak banyak bukti tertulis yang
dapat ditemukan. Salah satu dugaan yang muncul di kalangan para peneliti adalah
bahwa panganan ini telah muncul sejak orang Minang mengadakan acara adat mereka
untuk pertama kalinya. Awal mula sejarah masakan rendang khas Padang ini
terdengar dimana-mana mungkin terjadi karena seni memasak ini terus berkembang
dari Riau, Mandailing, Jambi, bahkan hingga ke Negeri Sembilan yang merupakan
negara bagian federasi Malaysia karena perantau Minang yang tinggal di sana.
Catatan tentang rendang sebagai makanan tradisional
dari daerah Minangkabau ditemukan pada awal abad ke-19, namun Gusti Anan,
seorang sejarawan dari Universitas Andalas di Padang memiliki dugaan bahwa
rendang sudah mulai muncul sejak abad ke-16. Hal ini ia simpulkan dari catatan
literatur abad ke-19 dimana tertulis bahwa masyarakat Minang darat sering
bepergian menuju Selat Malaka hingga Singapura. Perjalanan tersebut mereka
lalui dengan jalur air dan bisa memakan waktu kurang lebih sekitar satu bulan.
engingat tidak adanya perkampungan di sepanjang perjalanan itu, para perantau
ini pasti sudah menyiapkan bekal makanan yang akan tahan hingga waktu yang
lama, dan makanan itu adalah rendang. Gusti juga menduga bahwa pembukaan
kampung baru di pantai timur Sumatera hingga Singapura, Malaka, dan Malaysia
oleh masyarakat Minang pada abad ke-16 juga sudah mengikutsertakan rendang
sebagai makanan merekakarena perjalanan tersebut butuh waktu berbulan-bulan.
Selain dari catatan sejarah, sejarah masakan rendang
khas Padang juga dapat ditemukan dalam catatan harian Kolonel Stuers yang pada
tahun 1827 menulis tentang kuliner dan sastra. Di dalam catatan tersebut sering
kali muncul secara implisit deskripsi kuliner yang diduga mengarah pada rendang
dan tertulis istilah makanan yang dihitamkan dan dihanguskan. Hal ini, menurut
Gusti, adalah salah satu metode pengawetan yang biasa dilakukan oleh masyarakat
minang. Rendang sendiri berasal dari kata “merandang,” yaitu untuk memasak santan hingga kering secara
perlahan hal ini cocok dengan rendang yang memang butuh waktu lama untuk
dimasak hingga kuahnya kering.
Sejarah rendang juga tidak lepas dengan kedatangan
orang-orang dari Arab dan India di kawasan pantai barat Sumatera. Dipercaya
bahwa pada abad ke-14, sudah banyak orang-orang India yang tinggal di daerah
Minang, dan bumbu serta rempah-rempah sudah diperkenalkan oleh orang-orang
tersebut. Ada juga dugaan yang mengatakan bahwa masakan kari yang sudah menjadi
makanan khas India dan diperkenalkan pada abad ke-15 di daerah Minang merupakan
dasar dari rendang itu sendiri. Hal ini sangat mungkin mengingat adanya kontrak
perdagangan dengan India pada masa itu. Ahli waris tahta kerajaan Paguruyung
juga membuka adanya kemungkinan bahwa rendang merupakan kari yang diproses
lebih lanjut. Yang membuatnya berbeda adalah rendang memiliki sifat yang lebih
kering, sehingga bisa jauh lebih awet jika dibandingkan dengan kari.
Masakan rendang khas Padang tetap tidak mati hingga sekarang,
bahkan menjadi semakin terkenal dengan menjamurnya warung makan Padang di
setiap sudut kota di Nusantara. Meski dikenal dengan bentuknya yang terbuat
dari daging, ternyata banyak juga variasi rendang lainnya seperti rendang ayam,
bebek, hati, telur, paru, dan ikan tongkol. Selain itu ada juga rendang suir
yang berasal dari Payakumbuh. Yang membedakan rendang suir dengan rendang biasa
adalah daging ayam atau sapi yang digunakan, serat dagingnya akan disuir
kecil-kecil.
B. Makna Budaya Rendang
Rendang memiliki posisi terhormat dalam budaya
masyarakat Minangkabau. Rendang memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat
Minang Sumatera Barat, yaitu musyawarah dan mufakat, yang berangkat dari empat
bahan pokok yang melambangkan keutuhan masyarakat Minang, yaitu:
- Dagiang (daging sapi), merupakan lambang dari "Niniak Mamak" (para pemimpin Suku adat)
- Karambia (kelapa), merupakan lambang "Cadiak Pandai" ( kaum Intelektual )
- Lado (cabai), merupakan lambang "Alim Ulama" yang pedas, tegas untuk mengajarkan syariat agama
- Pemasak (bumbu), merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minangkabau.
Dalam tradisi Minangkabau, rendang adalah hidangan
yang wajib disajikan dalam setiap perhelatan istimewa, seperti berbagai upacara
adat Minangkabau, kenduri, atau menyambut tamu kehormatan.
Dalam tradisi Melayu, baik di Riau, Jambi, Medan atau
Semenanjung Malaya, rendang adalah hidangan istimewa yang dihidangkan dalam
kenduri khitanan, ulang tahun, pernikahan, barzanji, atau perhelatan keagamaan,
seperti Idul Fitri dan Idul Qurban.
C. Resep dan Cara Membuat Rendang
Minang
1) Resep
Waktu Memasak
- Persiapan: 40 menit
- Memasak: 180 menit
- Total: 240 menit
Bahan Utama Untuk Membuat Rendang Minang Asli:
- 1.5 kg daging
- 2 liter santan dari 2 butir kelapa
- Bumbu dan Rempah Untuk Membuat Rendang Minang Asli:
- 2 batang daun serai, memarkan
- 4 lembar daun jeruk purut
- 2 cm asam kandis/gelugur
- 2 lembar daun kunyit, simpulkan
Bumbu
Rendang Minang Asli yang Dihaluskan:
- 5 butir kemiri
- 6 siung bawang putih
- 100 g cabe merah besar
- 12 butir bawang merah
- 100 g cabe merah keriting
- 2 cm jahe, bakar
- 2 cm lengkuas
- 3 cm kunyit, bakar
- 1/2 sdm ketumbar
- 2 sdt garam
- 1/2 sdt pala
- 1 sdt jintan, sangrai
- Penyedap rasa secukupnya
2) Langkah-langkah memasak rendang :
Cara Mengolah Daging Rendang Minang Asli:
Cara Mengolah Daging Rendang Minang Asli:
- Cara yang pertama yang bisa anda lakukan pada resep kali ini adalah dengan terlebih dahulu mengolah daging yang sudah disiapkan sebelum dimasak atau diberikan bumbu. Potong-potong daging dengan bentuk dadu dan seukuran yang diinginkan, hanya saja jangan memotong daging terlalu kecil agar ketika dimasak daging tidak menjadi hancur.
- Setelah daging dipotong-potong semuanya. Sekarang silahkan cuci bersih daging dengan menggunakan air hingga kotoran yang ada pada daging bisa dibersihkan secara keseluruhan.
- Setelah dicuci bersih, tempatkan dalam wadah dan buang air cuciannya hingga daging kering. Sisihkan sementara.
Cara Memasak Daging Rendang Minang Asli:
- Langkah pertama untuk memasak atau membumbui daging rendang adalah dengan Menuangkan santan dalam wajan berukuran besar, masukkan pula serai, asam, irisan bawang merah dan daun kunyit. Aduk-aduk hingga santan mendidih dan pastikan jika santan yang anda masak tidak menjadi pecah, untuk itu pastikan jika anda terus mengaduk-aduk santan hingga mendidih merata.
- Setelah santan mendidih, masukkan bumbu yang telah dihaluskan kedalamnya dan sesekali aduk-aduk selama kurang lebih 20 menit.
- Jika anda melihat santan tampak berminyak atau mengeluarkan minyak. Maka silahkan masukkan potongan daging yang telah dibersihkan dan masak dengan menggunakan api sedang hingga santan mengental dan mengering.
- Masak hingga daging empuk dan matang merata sambil terus diaduk- aduk agar bagian dasar tidak gosong.
Setelah matang merata, daging sudah
empuk dan santan mulai mengering silahkan matikan kompor dan angkat masakan
rendang dari kompor.
D. Rendang Mendunia
2011, menjadi tahun kebanggaan bagi masyarakat
Indonesia. Pasalnya, rendang makanan khas yang lahir dari Minangkabau -
Sumatera Barat, menduduki peringkat pertama dalam ajang 50 hidangan terlezat di
dunia yang digelar oleh CNN Internasional. Mengalahkan 49 hidangan lainnya,
masakan yang kaya akan bumbu dan rempah-rempah tersebut memang sangat layak
untuk menjadi yang terbaik. Karena tak hanya memiliki cita rasa yang khas dan
lezat, rendang juga memiliki komposisi rasa yang lengkap. Perpaduan antara
daging, santan, bumbu, serta rempah-rempah dan cara pengolahan khususnya, mampu
menghasilkan kenikmatan gurih dan pedas yang pas di lidah setiap kalangan.
Selain itu, rendang juga dinobatkan sebagai “The Most
Balanced Food” dalam acara LA Travel & Adventure Show, sebuah pameran
travel terbesar di Amerika yang diselenggarakan tanggal 14 – 15 Januari 2012 di
Los Angles, Amerika Serikat. Memang benar adanya, jika rendang cocok di semua
lidah, baik yang tua maupun muda, baik orang asia maupun eropa. Sensasi
kenikmatan yang ditawarkan saat menyantap rendang, tidak akan pernah ditemukan
di makanan lainnya. Rendang is special.
Si daging yang khas berwarna hitam pekat ini dapat
ditemukan di Rumah Makan Padang di seluruh dunia. Maka tak heran jika rendang
populer di banyak negara, seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, dan
Thailand. Dan bahkan pernah menjadi menu favorit dalam sebuah acara yang diselenggarakan
untuk memperingati 60 tahun persahabatan Indonesia Jerman. Yakni di salah satu
hotel di Jerman dalam rangka Festival Kuliner Indonesia.
Rendang ialah masakan asli Indonesia yang harus
dilestarikan oleh penerus-penerus, rendang ini tidak perlu diragukan lagi dari
segi rasa karena masakan ini sudah tidak asing oleh penikmat makanan indonesia
, dan bahkan makanan ini menjadi bagian makanan terlezat didunia. Walaupun saya
pribadi bukan asli orang minang, saya pribadi sangat menyukai masakan ini.
Sumber :
Langganan:
Postingan (Atom)